Ide “RCM Membangun” Paluta Muncul Sejak 10 Tahun Lalu

  • Post comments:0 Comments

Awal mula ide “RCM Membangun”, muncul sekitar 10 tahun lalu (2014), yaitu pada saat PT. Rico Cipta Mandiri (RCM) Group membangun perumahan di Padang Lawas Utara (Paluta). Pada saat itu Hamsiruddin Siregar menjabat sebagai Presiden Direktur PT. RCM Group. Hal ini dilakukan karena melihat kondisi Paluta yang minim pembangunan dan masih tertinggal jauh dari daerah lain di Sumatera Utara.

Ide membangun Paluta terinspirasi dari slogan MARTABE (marsipature huta nabe) dari Mantan Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar, yaitu semangat dan himbauan kepada para tokoh yang sukses di perantauan agar mau balik ke kampung halaman, membangun daerahnya masing-masing. Sehingga Hamsirudin juga punya semangat yang sama yaitu MARTABE PALUTA Jilid II.

Pada moment itu, terpilih pula anaknya Rico Rivai Siregar menjadi anggota DPRD Padang Lawas Utara Periode 2014-2019 dan berlanjut hingga Periode 2019-2024. Hal ini dilakukan agar ide dan semangat “RCM Membangun” dapat bersinergis dengan proses pengawasan kinerja pemerintah daerah Padang Lawas Utara.

Pada perkembangan selanjutnya, gagasan “RCM Membangun” diaplikasikan dalam wujud pembangunan destinasi wisata di Paluta, yaitu Waterboom (kolam renang) di Gunung Tua sebagai wahana pemandian dan rekreasi masyarakat. Tempat wisata ini dibangun sekitar 5 tahun lalu (2019) agar dapat menarik masyarakat setempat dan luar daerah. Diharapkan wisata ini bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Padang Lawas Utara.

Sejalan dengan ide “RCM Membangun”, Hamsiruddin menganggap pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara tidak bisa memaksimalkan anggaran daerah, serta pemimpinnya tidak bisa menarik investor masuk ke Padang Lawas Utara dalam kurun waktu 15 tahun terakhir ini. Padahal Padang Lawas Utara merukapan daerah dengan sumber kekayaan yang cukup akan tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik.

Hamsiruddin juga melihat kondisi sejumlah pejabat pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara begitu bobrok, karena banyak oknum-oknum yang memperkaya diri, menilap keuangan daerah demi keuntungan pribadi. Sehingga tidak jarang muncul berbagai isu dugaan korupsi di setiap dinas pemerintahan Kabupaten Padang Lawas Utara.

Contoh kecil saja, dana desa yang seharusnya diperuntukkan untuk membangun infrastruktur jalan dan sumber daya manusia desa dikorupsi secara berjamaah. Setiap dana desa yang masuk ke desa dipotong oleh oknum pejabat pemerintah Padang Lawas Utara dengan berbagai dalih kegiatan yang tidak masuk akal.

Tinggalkan Balasan