Gunungtua – Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, tidak hanya dikenal dengan budaya dan adat istiadat yang melekat di dalam kehidupan masyarakat, tetapi di Paluta juga banyak pesantren yang melahirkan santri, guru dan ulama yang cukup disegani di daerah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel).
Seperti Ulama KH. Ahmad Daud dari Pondok Pesantren Nabundong Lama dan Tuan Guru Syekh Usman Ahmad dari Pondok Pesantren Nabundong Baru, Paluta. Kedua ulama tersebut cukup punya kharismatik di Paluta dan di Tabagsel umumnya karena memiliki ilmu keislaman mumpuni.
Atas dedikasi keislaman kedua ulama tersebut membuat Pasangan Hamsiruddin Siregar RCM dan Purba Hasibuan (HARAPAN) berkunjung ke pesantren tempat dimana kedua ulama itu dimakamkan guna silaturrahmi ke pihak Yayasan dan ziarah ke makam keduanya.
“Hari ini kita ziarah ke makam ulama kharismatik di Paluta sekaligus silaturahmi dengan para guru dan santri di pesantren, memohon doa kepada mereka agar niat kami membenahi Paluta diijabah oleh Allah SWT.”
Senada dengan Hamsiruddin, Purba Hasibuan menerangkan, manfaat ziarah ke makam para aulia dan ulama dapat mengingatkan kita pada hakikat kehidupan agar lebih peduli lagi terhadap kondisi sosial masyarakat.
“Kita ziarah ke makam ulama kharismatik, pejuang keislaman di Paluta ini, semasa hidup mereka merupakan penjaga keislaman dan pengayom masyarakat, semoga kita mendapat keberkahan dari kedua ulama ini terhadap apa yang kita cita-citakan, perubahan Paluta.”
Diketahui, Pasangan HARAPAN bersama sejumlah tim menggelar kunjungan dan silaturahmi ke Pondok Pesantren Nabundong Lama dan Pondok Pesantren Nabundong Baru. Selain itu, pasangan itu melakukan ziarah ke makam di pesantren tersebut.
Sebagaimana informasi yang diperoleh, KH. Ahmad Daud dan Tuan Guru Syekh Usman Ahmad semasa hidup mereka dikenal sebagai pakar ilmu palak paling masyhur di Sumatera Utara. Kedua ulama ini juga sangat disegani karena dakwah keislaman mereka kepada masyarakat. (***)